Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

S. Bachtiar

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jeneponto - Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan melaksanakan rapat koordinasi intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam rangka percepatan penurunan angka stunting.

Rapat koordinasi yang dibuka oleh Wakil Bupati, Paris Yasir dalam hal ini diwakili Asisten I, Mustakbirin berlangsung di aula Dinas Kesehatan, jalan Kesehatan, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis, 21 Desember 2023.

Hadiri, Perwakilan Dandim 1425, Kapolres, beberapa Kepala OPD, Kepala Puskesmas, para Camat, , TP PKK dan beberapa Kepala Desa dan Kelurahan.

Kepala Dinas Kesehatan, Syusanty A Mansyur yang juga selaku ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan latar belakang pelaksanaan rapat koordinasi tersebut.

Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

“Stunting dapat diintervensi dengan gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30 persen penurunan stunting,” kata Syusanty.

Ia pun berharap kegiatan itu dapat terselenggara dengan baik dan lahir masukan dari semua yang hadir untuk bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk lebih mempercepat penurunan stunting pada tahun 2024.

"Bicara stunting bukan soal pandangan kita tapi lebih dari itu, termasuk di dalamnya remaja putri dan putra calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, kita harus fokus pada program percepatan penurunan stunting," jelas Syusanty.

Wakil Bupati Jeneponto, Paris Yasir dalam sambutannya yang dibacakan Mustakbirin menggatakan, Percepatan Penurunan Stunting, intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi. Selain intervensi gizi, yang perlu dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting adalah penguatan kapasitas dan perilaku.

Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

"Hal yang paling utama dalam percepatan penurunan stunting secara umum yakni, penguatan kapasitas dan perilaku dimulai dari kesadaran terhadap kesehatan keluarga. Seperti membangun kesadaran keluarga untuk memberikan imunisasi dasar lengkap pada anak untuk mencegah penyakit-penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan anak.

Selain itu, penguatan kapasitas dan perilaku pada remaja untuk mencegah perilaku menyimpang, perilaku seksual berisiko, dan mencegah pernikahan dini dan penguatan melalui bimbingan remaja dan bimbingan perkawinan pada remaja putri maupun putra.

Sesuai hasil Survei status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 balita stunting sebesar 37,996 dan tahun 2022 sebesar 39,86 terjadi peningkatan sebesar 1,996.

"Hasil analisis data e-PPGBM balita stanting tahun 2022 sebesar 13,97 tahun 2023 17,46 terjadi peningkatan sebesar 3,5 persen. Dari hasil analisis data e-PPGBM pengukuran bulan Agustus Upload bulan Desember Balita stunting (pendek dan sangat pendek sebanyak 3808 balita, Balita Underweight (gizi kurang) sebanyak 2759 balita dan Balita Wasting (kurus) 1155 balita yang semuanya memerlukan intervensi baik spesifik maupun sensitif," Tutup Mustakbirin.