Pemerintah Yakin Vaksin, 3M dan Hidup Sehat Tuntaskan Pandemi Covid-19

Pemerintah Yakin Vaksin, 3M dan Hidup Sehat Tuntaskan Pandemi Covid-19

S. Bachtiar

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Pandemi Covid-19 membawa dampak multi dimensi bagi masyarakat, tidak hanya bagi kesehatan namun juga berdampak bagi ekonomi dan sosial terhadap masyarakat. Intervensi pemerintah terhadap kesehatan masyarakat memiliki tujuan agar warga negaranya tetap sehat dan tetap produktif.

Untuk itu masyarakat perlu menyadari bahwa kesehatan adalah aset terpenting bagi mereka dan merupakan investasi masa depan, sehingga upaya-upaya pencegahan menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan program pemerintah.

Hal itu diungkap dalam dialog produktif dengan tema Pencegahan dan Pengobatan, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa, 1 Desember 2020 dengan Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. H. Mohammad Subuh.

Dalam dialog tersebut, dr. H. Mohammad Subuh, mengatakan jika terjadi peristiwa global public health seperti pandemi Covid-19, tentu ada permasalahan yang harus diantisipasi oleh sebuah negara hingga ke tatanan individu. 

"Permasalahan Pandemi ini menimbulkan berbagai efek, tentu kita berhadapan dengan masalah kesehatan dan berdampak  pada perekonomian dan bahkan berdampak pada keamanan," jelas dr. H. Mohammad.

Menurutnya, dengan sumber daya di bidang kesehatan maupun anggaran pemerintah yang terbatas, upaya menyehatkan masyarakat pun harus diprioritaskan.

 “Pemerintah kita sudah all out, dari sektor kesehatan dananya begitu besar, stimulus perekonomian juga dananya besar.m, tujuannya ingin menyehatkan individu, karena kalau individu sehat, akan membuat produktivitas meningkat, pendapatan negara juga ikut meningkat. Jadi dengan melindungi kesehatan kita juga melindungi negara," kata dr. Subuh.

Lebih lanjut, dr. Subuh, mengatakan, pada ilmu ekonomi kesehatan, dikenal istilah externality, dan vaksin termasuk dalam externality positif.

“Nilai externality pada vaksin ini sangat besar sekali, karena saat kita menerima vaksin, tidak hanya melindungi diri sendiri tapi juga orang lain, dalam bidang kesehatan faktor externality positif adalah upaya-upaya pencegahan yang kita lakukan, dan salah satunya dalam bidang kesehatan disebut perlindungan spesifik yakni imunisasi," terang dr. Subuh.

Menjawab keraguan sebagian kecil masyarakat mengenai vaksin, dr. Subuh menjelaskan, selama ini 1620 relawan yang melakukan uji klinik vaksin Covid-19 fase III di Bandung, yang tidak menemui kendala yang berarti, artinya baik-baik saja dan Pemerintah juga akan mendatangkan vaksin dari luar negeri yang sudah selesai melakukan uji klinik fase III. 

"Yang penting digarisbawahi adalah, pemerintah sudah melakukan simulasi, sebagai bentuk uji coba. Pemerintah sangat serius mempersiapkan, sehingga nanti ketika vaksin datang kita sudah siap melakukan vaksinasi," ujarnya.

Meski nantinya vaksin dari luar negeri akan tiba, program vaksinasi ini perlu proses terlebih dahulu, terutama mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

“Negara memiliki kewenang tersendiri dan otorisasi mandiri untuk memberikan izin peredaran suatu obat, tapi tentu mengedepankan azas kehati-hatian mempertimbangkan keamanan, efektivitas, dan kehalalannya”, terang dr. Subuh.

dr. Subuh menambahk, saat ini pemulihan kesehatan dan ekonomi bisa dilakukan dengan menjaga budaya 3M.

"Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak ini yang terpenting ditanamkan dalam perilaku kehidupan keseharian masyarakat,, karena tanpa upaya seperti itu, maka pemulihan ekonomi Indonesia sangat sulit. Bagi masyarakat tidak perlu ragu, saat vaksin datang, pasti sudah dijamin proses dan  memastikan keamanan dan efektivitasnya”, tutup dr. Subuh.