Pasangan Calon Pengantin Terancam Gagal Nikah, Diduga Karena Lawan Politik Kades

Pasangan Calon Pengantin Terancam Gagal Nikah, Diduga Karena Lawan Politik Kades

S. Bachtiar

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jeneponto - Sepasang Calon pengantin di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan terancam gagal menikah di hari yang sudah ditentukan oleh masing masing kedua keluarga mempelai.

Hal tersebut lantaran Kepala Desa Balang Loe Tarowang (Baltar), Kecamatan Tarowang, Jeneponto, Mansur diduga menolak tanda tangan surat rekomendasi sebagai persyaratan menikah ditempat mempelai perempuan.

Padahal rencana proses akad nikah kedua calon pengantin, Muh Asrul S dan Putri Nurul Ifani akan berlangsung pada tanggal 14 Juli 2022 mendatang dan resepsi pada tanggal 17 Juli 2022.

"Tidak mau tanda tangan Kepala Desa katanya,"ujar calon mempelai Lelaki Asrul kepada awak media, Sabtu, 9 Juli 2022.

Diketahui, persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh  warga yang hendak menikah diantaranya surat N1, N2, dan N4 yang harus ditanda tangan adalah pihak kepala desa/lurah kedua mempelai.

Kepala Desa Balang Loe Tarowang, Mansur yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp membenarkan dirinya menolak tanda tangan.

Mansur berdali jika dirinya merasa tak dihargai sebab berkasnya dititip ke orang lain bukan dari pihak keluarga mempelai  perempuan yang membawa dan saat proses lamaran ia tak diundang.

"Alasannya pak berkasnya orang lain bawa ke kantor. Kedua pak, waktu acara pakassanya (Lamaran/bawa uang panai') tidak ada penyampaian pak,"ujar Mansur kepala desa Balang Loe Tarowang.

Mansur juga mengaku, jika orang tua mempelai perempuan adalah lawan politiknya saat Pemilihan Kepala Desa beberapa bulan lalu.

"Tidak disampaikan ke pemerintah setempat (Acara bawa uang panai') padahal tidak ada masalah. cuman lawan politik,"dalilnya.

Ditanya apakah ada kewajiban pihak orang tua mempelai perempuan  yang harus mengantar berkas?, Mansur malah mengakui itu bukan lah sebuah kewajiban.

"Tidak harus ji orang  tuanya pak,", yang jelas keluarga dekatnya,"tambahnya.

Terpisah, salah seorang Aktivis di Jeneponto, Edward menyayangkan sikap kepala Desa Baltar yang tidak demokratis.

"Kalau tidak mampu menjadi pelayanan masyarakat silahkan mundur saja jadi kepala Desa,"singkat Edwar saat dikonfirmasi terkini.id, Sabtu, 9 Juli 2022.