Terkini.id, Jeneponto - Kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, dapat berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit. hal itu biasa disebut Stunting.
Stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas dalam perkembangan anak.
Hal itu diungkapkan, Kepala Kelurahan Togo -Togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Muhammad Arfa, saat membuka rembuk stunting di kantornya, Kamis, 14 Juli 2022.
Hadir dalam rembuk stunting itu, Sekcam dan wakil ketua TP-PKK Kecamatan Batang. TP PKK Kelurahan Togo-Togo, KPM, Pendamping Penyuluhan gizi, tokoh masyarakat, Kampus Togo-Togo dan Para Kader.
Upaya percepatan penururnan stunting, kata Muhammad Arfa harus dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Upaya tersebut, akan lebih efektif apabila dilakukan secara konvergen.
"Kita membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran dan pemantauan kegiatan secara lintas sektor," jelas Arfa.
Dalam rembuk stunting itu, Pemerintah Kelurahan Togo-Togo menghadirkan pihak Dinas Kesehatan Jeneponto untuk menjadi pemateri.
Hj.Nursyamsi dalam materinya menyampaikan, terkait dengan kejadian stunting, dampak yang ditimbulkan terhadap anak yang mengalami stunting serta pencegahan dan penanganan yang harus diberikan kepada anak yang mengalami stunting dan keluarga yang berisiko stunting.
"Anak yang tumbuh mengidap masalah stunting akan mengalami gangguan perkembangan otak. Pengaruhnya terlihat pada kemampuan kognitif si kecil. Mereka cenderung sulit mengingat, menyelesaikan masalah, dan tersendat dalam aktivitas yang melibatkan kegiatan mental atau otak," ungkap Hj.Nursyamsi.
Pertumbuhan kognitif yang lambat di kemudian hari, kata Hj.Nursyamsi, bisa menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi intelektual, kesulitan memproses informasi, serta susah berkomunikasi.
"Ini tentu mempengaruhi proses belajar anak di sekolah dan di rumah, sekaligus membuat mereka kesulitan bergaul serta bermain bersama rekan sebaya," ujarnya
Rembuk Stunting tingkat Kelurahan Togo-Togo menghasilkan beberapa kesempatan, diantaranya, Semua diharapkan melakukan kerjasama dalam rangka mempercepat penurunan stunting. Membangun Posyandu permanen untuk meningkatkan akses layanan. Pengadaan alat ukur (Antropometri). Orientasi Kader Posyandu Holistik Integratif