Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

S. Bachtiar

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jeneponto - Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan melaksanakan rapat koordinasi intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam rangka percepatan penurunan angka stunting.

Rapat koordinasi yang dibuka oleh Wakil Bupati, Paris Yasir berlangsung di aula Dinas Kesehatan, jalan Kesehatan, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis, 8 Juni 2023.

Hadiri, Perwakilan Dandim 1425, Kapolres, Asisten I, beberapa Kepala OPD, Kepala Puskesmas, para Camat, Ketua Baznas, TP PKK, Ketua Bhayangkari dan Persit KCK Jeneponti dan pihak LSM Pattiro Jeka.

Kepala Dinas Kesehatan, Syusanty A Mansyur yang juga selaku ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan latar belakang pelaksanaan rapat koordinasi tersebut.

"Stunting dapat diintervensi dengan gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30 persen penurunan stunting," kata Syusanty.

Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif
Laporan Ketua Panitia Pelaksana, Syusanty A Mansyur

Menurutnya, Kerangka kegiatan intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan pada sektor kesehatan dimulai dari masa kehamilan ibu hingga melahirkan balita.sedangkan Intervensi gizi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70 persen intervensi stunting.

"Intervensi gizi sensitif dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang umumnya makro dan dilakukan secara lintas Kementerian dan Lembaga," jelasnya.

Tujuan pelaksanaan rapat koordinasi itu kata Syusanty, pada umumnya terlaksananya koordinasi sinkronisasi, dan integrasi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting baik intervensi Spesifik maupun Sensitif dengan pemerintah daerah, Pemerintah desa, Mitra dan pemangku kepentingan lainnya.

"Pada khususnya, terlaksananya intervensi gizi spesifik, yaitu pemberian makanan pada ibu hamil, ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, pemberian ASI didampingi oleh pemberian MPASI pada usia 6-24 bulan, dan pemberian imunisasi lengkap pada anak," pungkasnya.

Selain itu, kata Syusanty, terlaksananya intervensi gizi sensitif, yaitu menyediakan dan memastikan akses pada air bersih dan sanitasi, menyediakan akses ke layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB), memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua, dan memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi pada remaja.