Mitra Terkini
Sedangkan narasumber dari pihak UNICEF menyampaikan maksud dengan 1000 HPK serta dampak terhadap stunting.
"Pola perencanaan sehat seharusnya dimulai dari remaja putri yang nantinya akan jamil dan melahirkan anak harus memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, mengkonsumsi secara rutin tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil dan remaja puteri," jelasnya.
Stunting atau sering disebut pendek, kata Staf Ahli Nutrisionis dari UNICEF, Niken, merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya tidak sesuai dengan anak seusianya.
"Stunting dan kekurangan gizi lainnya pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan tidak hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan timbulnya berbagai macam penyakit dan juga mengancam perkembangan otak yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan," pungkasnya.
Stunting dapat dicegah dengan menjaga gizi dan kesehatan di periode 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) terjamin. Di Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan 3 pesan kunci utama pencegahan stunting.
"Ibu hamil minum tablet tambah darah setiap hari selama kehamilan; makanan makanan bergizi seimbang (bersama protein hewani); dan memeriksakan kehamilan secara rutin di fasilitas kesehatan," terangnya.
Yang kedua kata Niken, anak usia 6-24 bulan diberi MP-ASI lokal bergizi seimbang dan kaya protein hewani seperti telur, ikan, hati ayam, daging, dll, serta tetap diberikan ASI hingga usia minimal 2 tahun.dan anak balita rutin dibawa ke Posyandu setiap bulan untuk dipantau pertumbuhannya.
'Apabila 3 komponen pesan kunci ini dilakukan dengan benar, maka kekurangan gizi termasuk stunting bisa kita cegah," tutup Niken.
