Mitra Terkini
Secara rinci surveilans gizi meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis data, tindakan dan pemanfaatan data. Pemanfaatan surveilans gizi tidak hanya mendukung identifikasi dan perencanaan intervensi, tetapi juga mendorong pendekatan preventif dan promotif untuk jangka panjang.
"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan koordinasi tentang informasi status gizi balita sebagai kegiatan pemantauan pertumbuhan secara berjenjang antara Dinas Kesehatan, Lintas Program, Lintas Sektor terkait dan Mitra Kerja dengan memprioritaskan upaya preventif dan promotif dimana upaya tersebut sangat signifikan dalam hal penurunan stunting dan Wasting dalam mencapai misi pembangunan Indonesia yakni masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat," jelas H Arifin Nur.
Arifin menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi masalah gizi, terutama dalam upaya percepatan penurunan angka stunting dan kekurangan gizi lainnya di Jeneponto.
“Kami berharap hasil survei ini dapat menjadi acuan bagi setiap sektor terkait dalam merumuskan kebijakan yang tepat guna, terutama dalam menanggulangi masalah gizi yang masih menjadi tantangan di daerah kita,” ujar Arifin Nur.
Dengan adanya surveilans gizi, pemangku kebijakan bisa lebih cepat mendeteksi perubahan status gizi dalam masyarakat dan merespons kebutuhan dengan lebih efektif, terutama dalam menghadapi ancaman gizi pada kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan remaja.
