12 Personel Polres Jeneponto Naik Pangkat, Kapolres Tekankan ini

12 Personel Polres Jeneponto Naik Pangkat, Kapolres Tekankan ini

S. Bachtiar

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Jeneponto – Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, memimpin upacara Korps Raport kenaikan pangkat bagi 12 personel Polres Jeneponto Polda Sulsel di halaman Apel Mapolres Jeneponto, pada Senin, 30 Juni 2025.

Pelaksanaan Upacara Korps Raport kenaikan pangkat tersebut selaku komandan Upacara Kanit Gakkum, Ipda Abdullah, sebagai Komandan Upacara, dan Kapolsek Tamalatea, AKP Suardi G, bertindak sebagai Perwira Upacara.

Selain itu, upacara juga dihadiri oleh Para PJU (Kabag, Kasat, Kasi, Kapolsek), Perwira, Bintara, ASN, dan Ketua Bhayangkari Cabang Jeneponto.

Dalam amanatnya, Kapolres Jeneponto menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan bentuk penghargaan atas prestasi yang telah dicapai personel dalam melaksanakan tugas.“Kenaikan pangkat ini bukanlah hasil yang diperoleh begitu saja, tetapi merupakan apresiasi atas dedikasi dan kinerja yang baik,” kata AKBP Widi Setiawan.

AKBP Widi Setiawan, menegaskan kenaikan pangkat adalah penghargaan dari pimpinan Polri kepada personel yang telah menunjukkan profesionalisme dalam tugas.

“Bagi yang dinaikkan pangkat, jadikan momen ini sebagai kebanggaan dan motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan tanggung jawab dalam pengabdian kepada negara dan masyarakat,” jelas AKBP Widi Setiawan.

Pada kesempatan itu, AKBP Widi Setiawan juga mengucapkan selamat kepada seluruh personel yang mendapatkan kenaikan pangkat.

Untuk periode TMT 1 Juli 2025, sebanyak 12 personel Polres Jeneponto menerima kenaikan pangkat, dengan rincian 10 Personel dari Bripka ke Aipda dan 2 Personel dari Brptu ke Brigadir.

Upacara kenaikan pangkat diakhiri dengan tradisi penyiraman air kembang yang dimulai oleh Kapolres Jeneponto, diikuti oleh Waka Polres dan Kabag Ops untuk personel Bintara. Suasana semakin meriah saat personel yang dinaikkan pangkat disiram menggunakan kendaraan tangki pemadam.

Tradisi ini memiliki makna simbolis untuk menyegarkan semangat personel dan menghapus kekurangan di masa lalu, sehingga diharapkan mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.