Terkini.id, Jeneponto - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sudah mengumumkan penyelenggaraan pembelajaran semester genap TA 2020/2021 di masa pandemi Covid-19. Adapun kebijakan tersebut mulai berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau mulai Januari tahun depan. Hal itu berdasarkan keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.
https://youtu.be/V6_lO1EnlD4
Menjelang pembelajaran tatap muka yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 48 Bontosunggu Kota Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto melakukan persiapan untuk melaksanakan proses pembelajaran muka.
Kepala SDN 48 Bontosunggu Kota, Erniwati DL mengatakan, dari beberapa persyaratan pemeriksaan pembelajaran yang harus dipenuhi untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka pada bulan Januari yang akan datang sudah disiapkan.

"Tempat cuci tangan sudah kami siapkan disetiap kelas, masker, pengukur suhu dan Face Shield sudah siap," kata Ernawati DL kepada terkini.id, Selasa, 8 Desember 2020 diruang kerjanya.
Lebih lanjut Ernawati mengatakan, selain pemenuhan penerapan protokol kesehatan, 27 orang tenaga kependidikan dan pendidik harus di Swab test.
"27 orang pendidik dan tenaga kependidikan sementara di Swab test oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan, test swab itu merupakan pengajuan dari pihak sekolah kepada Dinas Kesehatan dalam rangka persiapan tatap muka," jelas Ernawati.

Dia pun berharap agar dirnya dan semua tenag kependidikann dan pendidik tidak terpapar Covid-19," semoga tidak yang positif Covid-19, dan jika hal yang tidak diinginkan terjadi, diantara kami ada yang positif, maka masa isolasinya akan selesai sebelum proses pembelajaran tatap muka dimulai, makanya dari jauh-jauh kami bermohon kepada pihak Dinkes untuk tes Swab," ujarnya.
Menurutnya, sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka, pihaknya juga akan melaksanakan simulasi," kita akan lakukan simulasi bagaimana pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan," ungkapnya.
Ernawati DL juga mengatakan, dalam proses pembelajaran tatap muka nanti, akan dilaksanakan secara bershif.

"Jumlah siswa kami sebanyak 536 orang, dan disini ada 15 ruang belajar, jadi kita akan isi maksimal 18 siswa satu ruangan dan akan kita atur sesuai periksa pembelajaran yang ditetapkan oleh Kemendikbud, jadi nanti pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan shifting," ungkapnya.