Terkini.id, Jeneponto - Pemerintah Kabupaten Jeneponto terus melakukan upaya pencegahan stunting, hal itu dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melakukan sosialisasi dengan talk show melalui podcast radio Turatea, Rabu 5 Juli 2023.
Dalam talk show tersebut, Dinas Kesehatan menghadirkan Ketua TP PKK Jeneponto, Hj Hamsiah Iksan dan pihak UNICEF Indonesia sebagai narasumber.
Pada kegiatan itu narasumber membahas kegiatan-kegiatan utama pencegahan stunting di Jeneponto, menyebarkan 3 pesan kunci utama pencegahan stunting di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Kegiatan ini kita mengajak pendengar dan masyarakat untuk mendukung upaya-upaya pencegahan stunting," kata KetuaTP PKK Jeneponto, Hj Hamsiah Iksan.
Pada talk show itu, Ketua TP PKK Jeneponto Hj Hamsiah Iksan menyampaikan apa sebenarnya yang dimaksud dengan stunting.

"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," jelas Hj Hamsiah Iksan.
Selain itu, Istri Bupati Jeneponto itu juga menyampaikan situasi stunting di Jeneponto.
"Stunting di Jeneponto pada tahun 2021 sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 37,9 persen dan tahun 2022 sebesar 39,8 persen, terjadi peningkatan sebesar 1,9 persen, sedangkan sesuai hasil Pelaporan e-PPGBM, pada tahun 2021 sebesar 12,58.persen, tahun 2022 sebesar 13,97 persen terjadi peningkatan sebesar 1,39 persen," ungkap Hj Hamsiah Iksan.
Hj Hamsiah Iksan juga menyampaikan bagaimana cara melibatkan semua masyarakat untuk ambil bagian dalam pencegahan stunting.
"Masyarakat diharapkan terus berperan aktif mempercepat penurunan angka kasus stunting dengan menyampaikan informasi kepada masyarakat, mengajak masyarakat melakukan gerakan pencegahan stunting sejak dini melalui peningkatan gerakan kader posyandu dan kelompok dasa wisma, melalui kunjungan rumah penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya KIA, penguatan pengelolaan UKBM, peningkatan kapasitas kader Posyandu, PAUD dan Dasa Wisma," ujarnya.