Terkini.id, Jeneponto - Kepala Dinas Kesehatan, Syusanty At Mansyur mengungkap data balita di wilayah kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dalam pemaparannya menyebut jumlah balita gizi buruk yang mencapai 160 orang.
Hal itu diungkapkan saat memaparkan meteri intervensi stunting dalam rapat koordinasi intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam rangka percepatan penurunan angka stunting, diaula kantor Dinas Kesehatan Jeneponto, Kamis, 8 Juni 2023.
" Sesuai data gizi balita menurut kecamatan dan puskesmas pengukuran Februari update Juni 2023, berdasarkan surveilans gizi melalui e-PPGBM, ditimbang 25.157, diukur 24.943, gizi buruk 160, wasting (sangat kurus+kurus) 1.183, underweight (sangat kurang+kurang) 2.928 dan stunting (sangat pendek+pendek) 4.239 atau 16,99 persen," ungkap Syusanty.
Syusanty mengatakan, 160 balita gizi buruk itu tersebar di wilayah 20 puskesmas yang berada di 11 Kecamatan, Kabupaten Jeneponto.
Pada kesempatan itu, Syusanty juga memaparkan,cStunting adalah ganguan pertumbuhan dan perkembangan
anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badanya berada di
bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelengarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
"Sesuai Perpres 72 Tahun 2021, intervensi sensitif dan spesifik merupakan rencana aksi nasional (RAN), peraturan itu untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan sistem manajemen data yang tekait dengan percepatan penurunan stunting," kelasnya.
Dimana sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan melaksanakan rapat koordinasi intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam rangka percepatan penurunan angka stunting.
Rapat koordinasi yang dibuka oleh Wakil Bupati, Paris Yasir berlangsung di aula Dinas Kesehatan, jalan Kesehatan, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis, 8 Juni 2023.
Hadiri, Perwakilan Dandim 1425, Kapolres, Asisten I, beberapa Kepala OPD, Kepala Puskesmas, para Camat, Ketua Baznas, TP PKK, Ketua Bhayangkari dan Persit KCK Jeneponti dan pihak LSM Pattiro Jeka.
Kepala Dinas Kesehatan, Syusanty A Mansyur yang juga selaku ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan latar belakang pelaksanaan rapat koordinasi tersebut.