Kadinkes Jeneponto Paparkan Data Pengukuran Balita: 160 Gizi Buruk, Stunting 16,99 Persen

Kadinkes Jeneponto Paparkan Data Pengukuran Balita: 160 Gizi Buruk, Stunting 16,99 Persen

S. Bachtiar

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

"Penguatan kapasitas dan perilaku pada remaja untuk mencegah perilaku menyimpang, perilaku seksual berisiko, dan mencegah pernikahan dini. Penguatan melalui bimbingan remaja dan bimbingan perkawinan pada remaja putri maupun putra," ungkapnya.

Paris juga mengungkapkan hasil Survei status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 balita stunting sebesar 37,9 persen dan tahun 2022 sebesar 39,8 persen terjadi peningkatan sebesar 1,9 persen.

"Hasil analisis data e-PPGBM balita stanting tahun 2021 sebesar 12,58 persen dan tahun 2022 sebesar 13,97 persen terjadi peningkatan sebesar 1,39 persen. Dari hasil analisis data e-PPGBM pengukuran bulan Februari upload bulan Juni Balita stunting (pendek dan sangat pendek sebanyak 4242 balita, Balita underweight (gizi kurang) sebanyak 2928 balita dan balita Wasting (kurus) 1181 balita yang semuanya memerlukan intervensi baik spesifik maupun sensitif," harapnya.

Ia menambahkan, pencegahan dan penanganan stunting tidak cukup dengan intervensi gizi sensitif dan spesifik saja. Berdasarkan berbagai literatur maupun studi komponen intervensi sensitif memiliki proporsi yang besar 70 persen, sedangkan intervensi spesifik hanya sebesar 30 persen saja.

"Hal utama yang perlukan dilakukan untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jeneponto adalah penguatan Kapasitas dan perilaku untuk cegah stunting, kolaborasi multi pihak untuk menguatkan kapasitas perilaku pada keluarga dan pada remaja untuk mencegah stunting, oleh karena itu diperlukan peran organisasi masyarakat dan semua stakeholder bisa menjadi penggerak dalam mengedukasi dan mensosialisasikan konsumsi makanan bergizi pada keluarga," tutup Paris.