Terkini.id, Jeneponto – Pemerintah Kelurahan Bontoa, Kecamatan.Binamu, Kabupaten Jeneponto gelar Rembuk Stunting dalam rangka menyusun komitmen dan rencana aksi untuk menekan angka stunting, Selasa. 2 Agustus 2022.
Rembuk stunting itu berlangsung di kantor Kelurahan Bontoa, yang di hadiri Satuan Tugas (SATGAS) Percepatan Penurunan Stunting kabupaten Jeneponto, Kepala Puskesmas Binamu, TP PKK, Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kader Posyandu , Bidan Desa dan Tenaga Kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat dengan pemateri Hj.Nursyamsi dari Dinas Kesehatan.
Hj.Nursyamsi dalam materinya menyampaikan perlunya komitmen dan aksi nyata dari semua pihak terkait agar pencegahan stunting dapat berjalan maksimal
“Dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu komitmen dan juga aksi yang dilakukan dari hulu. kebijakan yang mengatur harus dilakukan mulai pra nikah, kehamilan, masa kehamilan dan masa interval sebagai upaya pencegahan” Katanya
Selain itu pihaknya juga memandang perlu adanya komitmen dan aksi dari semua pihak untuk bersama-sama mendorong pencegahan dan penurunan angka stunting
- Rembuk Stunting, Kelurahan Pabiringa Sepakati Beberapa Program
- 401 KK Warga Kelurahan Bontoa Terima Bansos Program Sembako dan Sumbsidi Minyak Goreng
- Pemerintah Kelurahan Bontoa Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Biringkassi Jeneponto
- Lantik Bunda PAUD Kelurahan dan Desa, Hj Hamsiah Iksan Harap ini
- Ketua, Wakil dan Anggota DPRD Jeneponto Hadiri Musrenbang Kelurahan Empoang Selatan
“Dengan adanya komitmen dan aksi yang intens baik itu dari pemerintah, ibu-ibu PKK, Kader posyandu, bidan desa, dan juga kader pembangunan manusia ini mutlak harus dilakukan karena hal ini merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pencegahan stunting” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Bontoa Syuaib mengatakan salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting.
“Upaya ini bertujuan agar anak-anak kit dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global,” kata Syuaib.
Lebih lanjut Syuaib mengingatkan, sinergitas semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kasus stunting
“Saya juga berharap, semua pihak harus bersinergi, lakukan sosialisasi sedini mungkin untuk mencegah terjadinya stunting” Pungkasnya
Dalam aksi rembuk Stunting, peserta menyepakati beberapa langkah yang harus dilaksanakan, yakni, Konfirmasi dan validasi data balita stunting, Semua diharapkan melakukan kerjasama dalam rangka mempercepat penurunan stunting, Melakukan sinkronisasi data khususnya data keluarga berisiko stunting dan balita stunting.
Selain itu disepakati juga Pengadaan alat ukur (Antropometri), Pengadaan paket pertolongan gizi (PMT) Pemulihan bagi ibu hamil KEK dan balita bermaslah gizi, Pembeian Makanan Tambahan di Posyandu (PMT ) Penyuluhan, Kelas Ibu hamil dan Ibu Balita dan Pembangunan Posyandu.